Take Me The Way I Am~

“If you were falling, then I would catch you.
You need a light, I’d find a match.

Cause I love the way you say good morning.
And you take me the way I am.

If you are chilly, here take my sweater.
Your head is aching, I’ll make it better.

Cause I love the way you call me baby.
And you take me the way I am.

I’d buy you Rogaine when you start losing all your hair.
Sew on patches to all you tear.

Cause I love you more than I could ever promise.
And you take me the way I am.
You take me the way I am.
You take me the way I am.”

Do you recognize this song?
I’m pretty sure you do
The singer is Ingrid Michaelson
Really such a great song
But, do you know where I get this song?
Right, on your laptop

I’m so sorry if it’s bothering you.
By the way, the first time I heard this song, it makes me..
I don’t know how to say
But, this song really familiar to me

It feels like I haven’t heard that for such a long time
Until I found that again.
But that’s not the point why I write this letter
This song only a small of many pieces that left in my mind
The biggest piece in my mind is..
You. It always have, always will. You

Why?
Why this is happening to me?
What?
What the causes of this condition?
Where?
Where all of this shit come from?
Who?
Who is the one to being responsible from all of this stuff?
When?
When this shit starts from?
How?
How I can fix this until it being normal again?

Too many questions
But there is no even a single answer
Too many things happen in a second
But there is no goddamn time to think
Too many regrets
Always feel it in everytime I wake up and fall asleep.

Your love to me, makes me wonder
Does such thing like that really exist?
You don’t have to answer it

But, do you know what’s in the deepest my heart and my feeling?
Yap, it always you and it will be..
You don’t have to feel wonder about it
You don’t have to waste time to thinking about that
You don’t have to ask even a little bit
You know what?
Because like this song’s title..
You just..
Take Me The Way I Am…

Ayah

BdJa7yMCIAAsNxu

4 Januari 1954

Satu hari dimana Tuhan mempersilahkan seorang umatnya untuk hadir di dunia ini.
Suatu hari yang dikemudian waktu selalu diperingati sebagai hari ulang tahun.
Yaa, di setiap waktu yang terulang, sudah sepantasnya umat-Nya senantiasa bersyukur atas hari-hari yang dilaluinya.

13 Februari 1997

Sebuah hari dimana Tuhan berpikir untuk menjemput kembali umat-Nya.
Hari yang tentu saja sulit untuk diterima oleh orang-orang yang mencintai umat-Nya tersebut.
Bagaimana tidak, disaat itu, pasangan hidupnya sudah harus menerima kenyataan pahit, bahwa orang yang dikasihinya sudah harus meninggalkan dunia ini.
Banyak orang yang tidak terima dengan kejadian ini, termasuk keturunannya.
Menjalani hidup seorang diri dan harus menjaga serta merawat anak-anaknya.
Dan itu harus dilalui sepanjang hari di setiap waktunya.
Tentu bukan hal yang gampang memang.

4 Januari 2014

Hari ini kembali terulang.
Hari yang sekali lagi diberikan Tuhan kepada umat-Nya.
Namun, yang berbeda ialah di hari ini, umat tersebut sudah berada di haribaan sang Empunya Hidup.
Tidak ada lagi senyum dan canda tawanya di dunia ini.
Tidak ada lagi jasmaninya yang menghiasi hidup ini.
Tidak ada lagi kebaikannya yang dapat dirasakan secara langsung oleh orang-orang sekitarnya.
Tapi satu hal yang ingin aku katakan pada hari ini,
“Terimakasih Tuhan, Terimakasih”
Karena atas rencana-Mu, kami semua bisa bertahan hingga sekarang.
Karena atas kehendak-Mu, kami bisa mengingat bahwa kami memiliki seseorang yang tangguh.

Karena atas kuasa-Mu, kami bisa tahu bahwa rencana dan kehendak yang Engkau berikan melalui momen ini adalah pelajaran hidup yang begitu berharga.
Memang tidak mudah Tuhan untuk menerima kenyataan ini.
Tapi, itu bukan berarti menjadi penghalang bagi kami untuk meneruskan hidup ini.
Memang sulit pada awalnya untuk menyadari bahwa ia tidak ada lagi disini.
Namun, melalui hal ini, Tuhan menyibakkan hal-hal indah yang ada padanya untuk senantiasa diteladani.
Sekarang, melalui Engakau sajalah Tuhan, kami sekeluarga ingin menitip pesan kepadanya.
Beritahu ia, bahwa kami baik-baik saja disini.
Beritahu ia, bahwa kami senantiasa meneladani sosoknya untuk menjadi panutan.
Beritahu ia, bahwa kami akan melampauinya dalam segala hal.
Beritahu ia, bahwa kami akan selalu mengingat dan mencintainya.
Beritahu ia, bahwa kelak akan kami bahagiakan pasangan hidupnya.
Beritahu ia, bahwa akan tiba waktunya, kita sekeluarga akan berkumpul di dekapan Tuhan, tanpa harus ada perasaan takut akan kehilangan.
Karena satu yang akan aku tuju, menjadi sosok pria yang akan jauh melampaui dirinya.
Bukankah setiap anak laki-laki harus bercita-cita seperti itu, iya kan Ayah…