BAB 4 : “Untuk Kak Loli yang Jauh Disana”

Syalom dan selamat sore Kak Loli!

 

Apa kabar Kak Loli? Kuharap kakak baik-baik saja seperti biasanya dan tetap begitu seterusnya. Mungkin kakak kaget serta heran dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Kekagetan dan keheranan itu mungkin karena adanya sebuah surat yang dating dari sebuah orang yang bahkan kakak tidak kenal. Jika aku jadi kakak, mungkin itulah yang aku rasakan sekarang..

Untuk permulaan, aku ingin sekali mengenalkan namaku dahulu karena seperti kata pepatah “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, tapi untuk kali ini biarlah aku saja yang menyayangi kakak. Kakak tidak harus “Me-follback-kan” rasa sayang kakak kepadaku..(Oke, aku semakin Ge-Er). Namaku Fernanda Wahyu Simbolon, teman-temanku biasanya memanggilku Nanda atau Batak karena aku orang Batak asli. Umur kita berbeda jauh tapi  ada satu persamaan bahwa, “KITA SAMA-SAMA JOMBLO” dan jangan kakak bersedih karena populasi orang yang berpacaran masih kalah jauh dibanding yang Jomblo..

Sebelumnya, izikanlah diriku untuk melanjutkan surat ini. Aku tidak peduli apakah kakak akan membacanya atau tidak tapi setidaknya aku sudah memberanikan diriku untuk menuliskan surat ini kepada wanita seperti kakak. Baiklah kulanjutkan..

Pertama, aku ingin menyampaikan Selamaaat bahwa kakak adalah orang sekaligus wanita pertama yang menjadi objek dari suratku ini.

Kedua, alasan dibalik penulisan surat ini adalah aku salah satu peserta  #30HariMenulisSuratCinta dan aku bersama peserta lainnya diberi tema yaitu untuk Memberikan Surat kepada  Salah Satu Selebtweet. Sejak tema itu diberikan, entah kenapa yang terlintas di kepalaku adalah Kak Loli itu sendiri. Tapi, makin kesini aku semakin sadar bahwa alasan utama kenapa aku menulis surat cinta ini adalah sebagai salah satu wadah untukku dalam menyampaikan ekspresiku kepada kakak.  Begitu banyak alasannya tapi yang ingin kusampaikan cukuplah dua (2) saja, yaitu:

1)      Kakak sering berbagi tweet(s) yang menarik setiap harinya. Meskipun kebanyakan berujung pada “kegalauan” bagi setiap pembacanya

2)      Kakak “pahlawan” bagi setiap jomblo

 

Untuk alasan yang kedua, mungkin banyak yang akan setuju denganku. Tunggu, apakah kakak menangis saat melihat alasan yang kedua??! Kalau ya, buruan hapus air mata kakak dan kalau kakak butuh bahu tuk sejenak merebahkan kepala kakak, akan kupanggilkan bang @adimasimmanuel . “Bang Adi, ini Kak Loli lagi sedih nih. Tunggu sebentar, bang Adi akan segera datang. Ohh lihat, bang Adi sudah datang!!”….. baiklah akan kutinggalkan kalian berdua.

 

 

Maaf kak Loli kalau suratku hanya sampai disini karena ada aku harus berangkat les. Doakkan aku supaya aku bisa menjadi orang yang rajin yaa Kak Loli.

 

Dan aku juga ingin minta maaf apabila bahasaku tidak sebagus dan seindah punya bang @adimasimmanuel tapi kalo kakak memaafkanku, itu berarti kakak menyempatkan diri kakak untuk membaca surat ini dan aku sudah sangat senang.

Kuharap Kak Loli adalah “Tulang Rusuknya” bang @adimasimmanuel sehingga kalian berdua bisa tetap bersatu sampai kalian disatukan lagi dalam nama Tuhan karena itulah yang dijanjikan-Nya agar kakak (dan kita semua) tuk hidup secara berdampingan..

 

Oke sekian dulu ya kak Loli. Kalau Tuhan mengizinkan, maukah kakak menemuiku?? Cukup jawab dalam hati kakak saja..

 

 

Syalom dan Selamat Sore…..

 

 

#NowPlaying Melee – Built To Last

BAB 3 : Untuk Kakakku, di Ranah Orang

Selamat sore para penumpang disini pilot kalian yang berbicara. Sekarang kita berada di ketinggian 3km dari permukaan laut. Jika kita lihat ke sebelah kiri, maka kita dapat melihat indahnya mentari sore. Tetap tersenyum dan tertawa karena itulah bahan bakar utama pesawat kita. Selamat Menikmati

 

Selamat sore kakakku Erna Meilina Simbolon…

Apa kabarmu hari ini? Kuharap kau baik-baik saja sama seperti kami disini dan juga akan seterusnya begitu.

Hmm, mungkin kau akan sedikit kaget melihat surat ini datang dari adikmu ini. Rasa aneh  serta (mungkin) senang bercampur aduk dalam benakmu, ohh juga rasa kaget. Yaa, rasa seperti itu sangatlah masuk akal karena selama kau masih disini mungkin kau tida pernah melihatku berbuat hal seperti ini. Yap, waktu mengubah banyak baik disini juga di ranah orang yang tempati sekarang. Tapi kau tidak usah khawatir, sebab sebelum aku menulis surat ini, aku sudah melakukan tugasku sebagai penghuni rumah ini dan satu lagi tugas-tugas yang setianya kau lakukan saat kau masih disini juga sudah ku kerjakan..

Ehh tunggu sebentat, mungkin saat kau akan membaca ini, kau baru saja pulang dari kantormu. Tidak usah kau paksakan dirimu tuk membaca surat ini. Lebih baik kau beristirahat dahulu baru jika kau punya waktu, kau bisa baca surat ini.

Kak, kami semua rindu berkumpul seperti dulu. Aku hampir lupa kapan terakhir kali kita sekeluarga berkempul hanya untuk sekendar bersendau-gurau. Kau juga mungkin rindu suasana seperti itu, begitu juga kami semua yang disini.

Ada beberapa yang berubah disini loh kak. Seperti raut wajah mama yang boleh kubilang tidak jauh beda saat kau beranjak ke ranah orang. Sama seperti mama, Kak Esther juga tidak terlalu berubah malahan mungkin kau akan kaget saat melihat rupaku dan Nando. Dibanding Nando dan yang lain, mungkin akulah yang mengalami banyak perubahan.

Ohh yaa, anak-anak Tulang Sudung juga sudah tumbuh besar. Mungkin kau  akan memeluk ke-4 anak-anak Tulang karena mereka sangatlah lucu dan termasuk pintar dibanding kawan seumurnya.

Kak, kami senantiasa menunggumu tuk kembali kesini. (sebentar Aku mulai menangis untuk melanjutkannya…….. Oke kulanjutkan!) Kak, kau tahu bahwa Mama telah berjanji bahwa jika kau pulang dia akan menyiapkan pesta untuk menyambut kedatanganmu. Mama juga berjanji bahwa dia akan memasakkan makanan terbaiknya jika kau menyempatkan untuk kembali kesini serta Mama juga berkata, selama kau berada disini, Ia mau engkau tuk tidur bersamanya di setiap malamnya. Mungkin dia sangatlah rindu tuk sekadar melihat putrinya yang ke-2 bangun dari tidurnya.

Ohh iya, apakah kau masih suka untuk bangun siang?? Eits, jangan dijawab dulu, simpan saja jawabannya sampai kita semua melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Aku juga rada tertawa saat mengingat kebiasaanmu yang sering bangun siang itu. Ahh, begitu banyak yang kami rindukan dari sosokmu kak. Tapi satu yang kutahu berubah dari dirimu adalah logatmu yang sebagian besar berubah. Mungkin itu pengaruh dari ranah yang kau tinggali sekarang.

 

Sudah dulu ya kak. Sebentar lagi Mama pulang jadi aku harus menjemputnya di depan pintu. Terima kasih sudah mau menyempatkan membaca suratku ini…

Semoga Tuhan YESUS beserta mu selalu…..

 

Tertanda, Keluarga Kecilmu…

BAB 2 : Senandung Tawamu, Sudah Lebih dari Cukup

Selamat siang para penumpang yang terhormat, ini pilot yang berbicara. Sekarang kita telah lepas landas dari bandara dan sedang mengudara. Anda diperbolehkan untuk melepaskan sabuk pengaman anda dan silahkan menikmati pelayanan kami

Untuk permulaan, kami sarankan anda untuk mendengar senandung yang telah tersedia. Selamat Menikmati…

 

Berangkat dari sebuah rumah sederhana dengan penuh semangat mengingat hari ini adalah hari dimana aku mulai bersekolah untuk pertama kalinya. Masihkah kau ingat tempat itu? Yap! jawabanmu tepat sekali. Tempat itu bernama Taman Kanak-Kanak Nurmala Hikmah.

Tempat dimana Tuhanmu dan Tuhanku mempertemukan kita untuk pertama kalinya.

Tempat dimana aku sedikit belajar tentang Tuhanmu.

Tempat dimana jarak kita hanya dipisahkan oleh sebuah tembok

Tempat dimana aku bisa melihat senyum rona dari wajahmu yang senantiasa mekar

Tempat dimana pada saat itu kita berpisah dan entah kapan kita berjumpa lagi

Kau masih ingat? Kuharap begitu karena jika kau tidak ingat, aku selalu siap untuk mengingatkanmu meskipun kehadiranku tak selamanya kau harapkan. Ohh iya, jangan juga kau terlalu paksakan dirimu untuk mengingatnya jikalu itu hanya membuatmu sakit. Karena jika sampai kau sakit karenanya, aku tidak dapat memaafkan diriku sendiri. Lebih baik kau lupakan saja kalau cerita itu hanyalah menjadi beban belaka…

Hanya melihatmu sehat dan tertawa saja aku sudah bahagia bukan kepalang apalagi jika alasan dibalik tawamu itu adalah aku, maka lengkaplah sudah hidupku ini. Tapi, jika aku tidak mampu membuatmu tertawa, percayalah bahwa aku tidak akan pernah membiarkanmu kecewa apalagi menangis!!!

Ahh, tapi kurasa sekarang kau tidak akan menangis lagi karena kau mempunyai pacar yang hebat. Pacar yang sama-sama berasal dari Tuhan yang sama denganmu. Mungkin pacarmu adalah sosok yang diutus oleh Tuhanmu agar senantiasa membuatmu bahagia. Satu-satunya yang buatku senang atas kehadiran pacarmu itu adalah nama aku dan dia yang boleh dibilang hampir mirip. Terdengar aneh bukan…

Sekarang pakailah bajumu karena pacarmu telah menunggu didepan rumahmu. Ohh ya, dan jangan pernah bercerita tentangku kepadanya ya. Bukan karena aku takut nanti dia cemburu, tapi namaku tidak layak untuk keluar dari mulutmu yang anggun itu…

Selamat siang, Sahabat Takil……

BAB 1 : Awal Mula Perjalanan

Halo dan selamat datang!! Sekarang sebelum kita memulai perjalan,silahkan kencangkan sabuk pengaman dan jangan lupa untuk  senantiasa tersenyum dan tertawa karena itulah bahan bakar utama kendaraan kita…

Sekarang mari kita nikmati film dokumentasi terlebih dahulu.

Ada sebuah masa dimana setiap orang senantiasa tersenyum dan tertawa.Yap,itulah yang di sebut Masa Kanak-Kanak. Dimana tidak ada beban dan keraguan yang membayangi,apalagi tangis sedih yang berlangsung lama.Yang kita tahu hanyalah kesenangan yang sangat berlimpah-ruah seakan kita bisa melompat kedalamnya dan terlelap dalam tidur.

Puncaknya adalah dimana kita merasakan cinta.

Saat kita merasakan cinta,disaat itulah janji Tuhan tergenapi.

Saat kita merasakan cinta,disaat itulah ada yang bergolak dalam tubuh setiap pribadi

Saat kita merasakan cinta,disaat itulah seakan tidak ada masa lau atau masa depan

Saat kita merasakan cinta,disaat itulah ku berharap waktu tak cepat tuk berlalu

Saat kita merasakan cinta,disaat itulah aku merasa tulang rusukku kembali lagi

Dan aku sadar,Tuhan telah menciptakan tulang rusukku yang hilang itu dan telah kutemukan bahwa itu adalah dirimu.Dan seperti yang dikatakan setiap orang tua “Kejarlah Terus Mimpimu”, aku semakin yakin bahwa Orang Tua adalah Tuhan yang dapat kulihat…

Awalnya aku sempat bingung,tapi lama-kelamaan aku tahu Satu hal yang memulai perjalanan hidup ini, yaitu…

“Kau adalah seseorang yang senantiasa berada di mimpiku dan Tidak akan ku menyerah karena itulah yang telah difirmankan oleh Tuhan dan telah di-izinkan oleh orangtuaku”

 

#30HariMenulisSuratCinta #day1 “BAB 1 : Awal Mula Perjalanan”